Cheng Huang – Dewa Kota

Standard

Budaya-Tionghoa.Net | Cheng Huang adalah dewa kota dalam pantheon Tiongkok. Tidak seperti dalam budaya Yunani kuno, bangsa Tiongkok percaya bahwa dewa pelindung kota mengawasi seluruh kota dan menjaga tembok , benteng dan parit kota dari roh pengganggu.

Cheng Huang juga adalah dewa pokok dari setiap tembok kota. Cheng artinya tembok pelindung kota. Kalu kita melihat atau menonton film silat , kita melihat tembok yang mengelilingi kota . Tembok tersebut dulu disebut Chenghuang.

Setiap dewa individual biasanya di identifikasi dengan tokoh historis atau legendaris dari setiap kota. Contohnya adalah Pang Yu , seorang jendral dijaman dinasti Tang awal yang diangkat menjadi dewa tembok kota di Shaoxing . Zhou Xin menjadi Chenghuangye di kota Hangzhou.

[“Cheng Huang Miao , Shanghai , 2011”, by Ardian ]

KONTEKS SEJARAH

Dengan ditemukannya kertas, maka terjadi perubahan besar terutama untuk kontrol sosial dan dalam banyak ritual lainnya. Pada masa dinasti Zhou sudah ada penghormatan kepada Cheng Huang atau dewa kota .[2] Kepercayaan terhadap Cheng Huang lahir pada jaman Sanguo. Catatan sejarah menulis Dongwu membangun Chenghuang Miao pertama pada tahun 239 AD.

Dimasa dinasti utara selatan, penghormatan itu lebih meluas lagi. Hingga pada masa dinasti Qing juga para pejabat kota harus menghormat Cheng Huang.

Sejak dinasti Tang, Cheng Huang dipercaya adalah dewa kota dan merupakan dewa penguasa kematian, setiap orang yang meninggal harus menghadap kepada Cheng Huang.

Para pejabat kota wajib memberikan 2 buah laporan, yang satu diberikan kepada pemerintah pusat dan satunya dibakar di kuil Cheng Huang sebagai pertanggungjawaban pejabat kota kepada dewa Pelindung Kota yang merupakan juga dewa kematian.

Saya melakukan ritual Sangsin dan menurut sesepuh-sesepuh dia , Te Cu Kong tidak mudik kelangit. Kemarin saya melakukan ritual Sang-Sin dan menurut orang tua2, tidak mudik ke langit. Saya tidak begitu paham benar apa tidak, tapi menurut tradisinya demikian. Yang agak menggelikan saya, turut dibakar juga gambar kuda (latar merah) sebagai kenderaan dewa ke langit. Saya sempat bercanda sama penjual hio teman saya, apa tidak bisa diganti gambar pesawat jet biar lebih cepat , soalnya tanggal empat sudah harus balik ke bumi lagi…Min Hui

Pertanyaan ini berkaitan juga dengan Cheng Huang . Dikarenakan kepercayaan bahwa bila semua dewa mudik ke langit, bagaimana dengan keamanan di bumi?

Maka dari itu, ada yang percaya bahwa Dewa Bumi atau Tanah tidak ikut mudik untuk menjaga keamanan.

Namun di beberapa tempat seperti Taiwan, Guangdong dan Fujian, mereka mengenal satu macam dewa lagi yang disebut Cheng Huangye (Hokkian: Shia Hongya), ini semacam pejabat lokal yang mengurusi keamanan di sebuah wilayah.

Secara hirarki, Shia Hongya ini adalah pejabat lokal (daerah) sedangkan Dewa Bumi/Tanah (Thote Kong) adalah pejabat pusat. Di daerah-daerah di mana Shia Hongya dikenal, maka Shia Hongya ini yang tinggal di bumi menjaga keamanan lokal, sedangkan Dewa Tanah boleh mudik ke langit.

Rinto , Xuan Tong , You Qinglong , Dada

Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *