Manusia Dan Bahasa

Standard

Budaya-Tionghoa.Net | Manusia dalam berinteraksi antara satu dengan yang lain itu menggunakan “bunyi” yang disebut kata, kata ini adalah bagian dari bahasa. Ernst Cassier menuliskan bahwa “Demoskritos-lah orang yang pertama mengajukan tesis bahwa bahasa manusia berasal dari bunyi-bunyi tertentu yang semata-mata bersifat emosional”[1]. Apa yang disebut manusia ? Manusia adalah mahluk yang berkata. “Manusia disebut manusia, adalah ( karena ) kata. Manusia tidak dapat berkata, bagaimana menjadi manusia” (人之所以为人者言也 人而不能言 何以为人)[2]. Dengan bunyilah manusia merefleksikan perasaannya yang disebabkan adanya unsur-unsur luar, seperti ditulis dalam kitab Liji “Asal dari bunyi, berasal dari hati manusia. Gerak dari hati manusia, berasal dari benda (pengaruh luar ) ( 凡音之起, 由人心生也. 人心之動, 物使然也)[3] . “Interaksi dengan benda melahirkan gerak, terbentuk dengan suara. Suara saling berinteraksi, itulah melahirkan ragam. Ragam menjadi fang( 5 nada ), itulah bunyi”( 感于物而動, 故形于聲.聲相應,故生變. 變成方,謂之音)[4]. Continue reading

Lapangan Yihe di Kota Qufu

Standard

Budaya-Tionghoa.Net | Pemandangan malam di jembatan Sungai Yihe,  di Kota Qufu Propinsi Shandong. Kota ini adalah kota tua yang menjadi tempat kelahiran Khong Hu Cu 2565 tahun yang lalu. Empat foto di bawah ini diambil dari internet. Satu siang hari dan tiga malam hari. Foto yang saya ambil  tak seindah itu, kalah kemampuan, kalah kamera juga kalah tempat mengambil posisi yang tepat. Maklum malam hari, dan tak kenal situasi setempat, itu alasannya, yang benar sih memang tak mampu memfoto bagus. Continue reading

Perjalanan Ke Kota Rizhao 日照市

Standard

Budaya-Tionghoa.Net | Kota Rizhao (yang berarti matahari menyinari) adalah kota di tenggara propinsi Shandong (山东),di pantai laut Kuning dan jauh diseberang sana adalah jazirah Korea. Karena letaknya tak terhalang apa-apa, maka dalam segala musim matahari terbit di ufuk timur selalu tampak jelas, karena itu disebut Rizhao. Continue reading

Mengenal Kelenteng Thian Siang Seng Bo (Bagian 2)

Standard

Image Credit : SSTD Mekar Teratai

Budaya-Tionghoa.Net | Lanjutan dari artikel pemenang lomba menulis budaya Tionghoa tahun 2013, dengan predikat juara 3 kategori non fiksi berjudul “Mengenal Kelenteng Thian Siang Seng Bo”

Thian Siang Seng Boo

Aku mengenal tokoh Dewi Samudra sejak aku mulai melakukan penelitian thesisku yang mengambil studi kasus di permukiman Tionghoa Lasem. Dewi Samudra atau Thian Siang Seng Bo atau Tianshang Shengmu (pinyin) adalah gelar yang dianugerahkan Kaisar Dao-guang pada dinasti Qing (1840) pada Mazu. Continue reading

Merawat Hidup Ala Taoisme dan Interaksinya dengan Dunia (Bagian 2 Tamat)

Standard

道教養生與世界互動

Oleh : Prof. Lv Xichen

3Raih kehampaan menjaga keheningan

Budaya-Tionghoa.Net |“Aktulisasi diri”,”mengenal diri”,”setiap org ada apresiasi” adalah kegelisahan rohani yang diatasi dengan makna dangkal dari “memeluk kesederhanaan kembali ke asli”, yang dimaksud adalah dengan menghargai dan menjaga karakter asali setiap orang, membuat distinksi, kestabilan hubungan, juga mengandung karakterisitik total tendesi/kecenderungan karakter yang pasti (ke dalam dan ke luar), ini adalah setiap orang yang berbeda. Continue reading

Merawat Hidup Ala Taoisme dan Interaksinya dengan Dunia (Bagian I)

Standard

道教養生與世界互動

Oleh : Prof. Lv Xichen

Budaya-Tionghoa.Net| Taoisme mengutamakan menjunjung Tao dan menghargai kebajikan, berkehendak mencapai Dao menjadi xian. Demi merealisasi ambisi sepanjang hayat manusia ini, orang-orang Tao menjunjung kehidupan, memperbaiki psikis dan fisik sebagai doktrin, menyatunya tubuh dan jiwa, meneruskan dan mengembangkan melalui kerjakeras untuk mengeksplorasi rahasia kehidupan, mengekspresikan eksplorasi dan pemahaman budaya tionghoa yang khas tentang kehidupan, mengakumulasikan pengetahuan merawat hidup yang amat kaya, tidak hanya lapisan dalil filsafat seni merawat hidup dari Taoisme, juga membentuk mulai dari kegiatan makan minum sehari2 sampai cara mengurus manusia, aturan2 melatih menjaga diri dan perilaku, mencakup menjaga tubuh, kesehatan jiwa dan kesehatan semangat dan lain-lainnya. Continue reading

Prostitusi Ala Tiongkok Kuno (Bag. 1)

Standard

“Bunga mekar, siapa berbagi suka,
bunga gugur, siapa berbagi duka.
Dimanakah kerinduan memuncak
Saat bunga mekar & gugur.”

Budaya-Tionghoa.Net | Syair diatas ditulis oleh Xue Tao, seorang pelacur kenamaan dari jaman Dinasti Tang. Mungkin ada yang bertanya: Mengapa pramunikmat saja butuh kemampuan sastra? Kalau memang punya ketrampilan, mengapa harus jadi pelacur? Continue reading

Transformers 4 Meraih Box Office di Tiongkok

Standard

 

Image Credit : http://www.chinatopix.com/

Semalam penulis menonton film Transformers 4: Age of Extinction bersama seorang teman. Sebenarnya penulis bukanlah penghobi film jenis ini, tapi yah … harus diakui, film yang mengedepankan teknologi robot masa depan, ups … salah para fans dari Transformers menyebut mereka (Autobot dan Decepticon) bukan sebagai robot, tapi sebagai salah satu ras alien ini, menyajikan adegan action dengan menarik. Continue reading