Sobat, ini ada notulensi bedah buku / novel “Putri Cina” yang ditulis oleh Sindunata di Solo tanggal 3 Mei yang lalu. Saya ingin mengajak teman-teman mendiskusikan isinya di milis ini. Terima kasih. Continue reading
Sobat, ini ada notulensi bedah buku / novel “Putri Cina” yang ditulis oleh Sindunata di Solo tanggal 3 Mei yang lalu. Saya ingin mengajak teman-teman mendiskusikan isinya di milis ini. Terima kasih. Continue reading
Lan Fang sebagaimana halnya dengan Soe Hok Gie, Kwik Kian Gie, Hong Sia, Hoo May Kwie, Ze Lie, Liem Swi King, Tan Sioe Lan, Tan Ping Swan, Wang May Ling, dan lain-lain adalah suatu nama.
Continue readingAyang Utriza NWAY
Kemarin (29/1), masyarakat China merayakan Tahun Baru Imlek 2557. Dua hari setelah itu, umat Islam merayakan Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1427 (31/1).
Foto Ilustrasi : Jejak Islam Dinasti Tang – Wikipedia
Continue readingSEKILAS bangunan itu persis kelenteng, rumah ibadah umat Tri Dharma. Gedung didominasi warna merah, hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama. Apalagi pintu masuknya menyerupai bentuk pagoda. Ditambah relief naga dan patung singa dari lilin.
Continue readingEksistensi Cina-muslim pada awal perkembangan Islam di Jawa tidak hanya ditunjukkan oleh kesaksian-kesaksian para pengelana asing, sumber-sumber Cina, teks lokal Jawa maupun tradisi lisan saja, melainkan juga dibuktikan pelbagai peninggalan purbakala Islam di Jawa.
Continue readingIslam tidak akan berkurang derajatnya, meskipun ada peran orang-orang China di dalamnya. Di sini orang lupa bahwa keislaman China lebih tua ketimbang Jawa. Orang-orang China telah mengenal Islam di saat masyarakat Jawa hidup dalam dunia berhala dan klenik.
Continue readingMasyarakat Tionghoa di Surabaya
Judul : Komunitas Tionghoa di Surabaya (1910-1946)
Penulis : Andjarwati Noordjanah
Penerbit : Messias, Semarang, 2004
Tebal : xviii + 140 halaman Continue reading
Istilah ‘kelenteng’ hanya ditemui di Indonesia. Diperkirakan istilah ini berasal dari bunyi instrumen sembahyang (lonceng/genta) yang berbunyi ‘teng… teng…” , yang kemudian oleh penduduk sekitar dipakai untuk menyebut tempat sembahyang tersebut sebagai Kelenteng.
Continue reading